DAFTAR ISI
Anda harus tahu kenapa kurikulum pendidikan global dunia tetap memberikan pengajaran seni dalam durasi yang lebih lama dan serius. Negara Amerika telah menjadi pusat dunia hiburan hal ini membuat mereka serius dalam studi tentang seni disusul oleh negara Eropa yang merupakan pusat studi dalam ilmu seni klasik. Dimulai tahun 2000-an seniman dari Korea Selatan juga secara perlahan bertumbuh cukup pesat hingga kini menjadi salah satu tujuan utama para seniman yang akan studi tentang kesenian.
MENGEMBANGKAN EMOSI EKSPRESIF MENUNJANG PRESTASI AKADEMIS
Isu kesehatan mental anak
Kurikulum seni perlu dipelajari oleh anak sampai jenjang sekolah menengah atas. Sebagian orang tua tidak memahami alasan ini karena profesi seniman di Indonesia bukanlah menjadi pilihan yang hebat untuk anak-anak mereka. Para orang tua tersebut perlu diberikan pemahaman bahwa seni itu adalah ilmu yang luas dan semua anak berhak mempelajari seni, tidaklah perlu seorang anak yang ingin menjadi seniman kemudian ia melanjutkan bersekolah sampai universitas dengan jurusan seni. Seni merupakan bahasa ekspresi manusia secara konsep dasar. Secara psikologis seni memberikan pengaruh besar terhadap kemampuan emosi ekspresif anak dalam berbahasa, merespon, berkreasi, berbicara, belajar dan bahkan cara mengatasi isu kesehatan mental generasi Z.
Orang tua yang mengabaikan pelajaran seni
Menurut studi yang sudah diketahui selama ini, program berbasis seni dapat meningkatkan kinerja akademik anak di sekolah. Kenapa? karena akan mengurangi kecenderungan perilaku menyimpang sehingga membantu membentuk pemuda yang dapat bersikap positif tentang diri dan membangun harga/value diri sendiri. Intinya jika anak Anda dapat berpartisipasi dalam seni. Maka mereka telah mengembangkan dirinya dalam berkehidupan sosial, pribadi berkarakter, dan berkemampuan kognitif baik.
Program seni mencakup komunikasi, interpretasi, dan pemahaman. Simbol kompleks yang sangat mirip dengan matematika dan bahasa. Oleh karena itu, memelihara keterampilan analitis tingkat yang lebih tinggi dan keterampilan evaluasi dan integrasi. Banyak program mengharuskan anak-anak untuk menggunakan berbagai keterampilan secara teratur dengan maksud membuat mereka dinamis dan multitalenta. Apakah Anda setuju ?
Memfasilitasi anak beraktivitas seni
Poin kegiatan berbasis seni adalah untuk perkembangan imajinasi, penilaian dan filosofi (diri). Berilah ruang ekspresi bagi anak untuk berkegiatan seni 1 -2 kali dalam sepekan dengan waktu singkat 45 menit. Saya juga memiliki saran di lain untuk aktivitas dengan durasi 5 menit yaitu dengan doodle. Anda dapat melakukan itu di saat sedang break atau mengeskpresikan emosi saat itu. Jika perlu diberikan waktu tambahan diperbolehkan untuk kelas seni di sekolah, seperti kegiatan khusus sepulang sekolah. Biarkan anak Anda lebih terlibat. Ini akan memberi Anda hasil yang lebih memuaskan. Peluang untuk mengembangkan potensi anak. Anak belajar untuk menetapkan standar prestasi yang tinggi.
Kendala dari anak yang pemalu (introvert)
Untuk anak-anak yang pemalu atau pendiam dapat diberikan kesempatan untuk memperlajari teater, pidato, atau pelajaran drama. Inilah solusi untuk mengeluarkan emosi dimana drama melibatkan permainan persaan. Lainnya, anak-anak belajar mengekspresikan dan mengekspresikan emosi dalam kata-kata. Hal ini tanpa disadari telah dipelajari anak anak saat mereka balita ketika mereka bermain dalam permainan pura-pura.
Saya tidak menyarankan anak untuk menyanyi karena seharusnya mereka secara natural dapat berekspresi dengan menyanyi, kecuali jika anak Anda ternyata memiliki kesukaan dalam menyanyi. Menyanyi mungkin bagian dari seni tapi tidak cukup besar berpengaruh terhadap perkembangan imajinasi, penilaian, dan filosofi (diri) kecuali anak anak mengerti lirik dan nada yang mewakili ekspresi mereka. Jalan ini cukup sulit dipahami oleh anak yang belum cukup usia. Lupakan soal memahami maksud dari syair sebuah lagu, sering ditemui kasus speech delay untuk anak-anak atau memang ada yang mempunyai kebutuhan khusus atau perlu di bantu dalam tumbuh kembangnya.